Penyelesaian suatu permasalahan menggunakan komputer, tidak cukup hanya dengan
pengetahuan tentang bahasa pemrograman tertentu, tetapi juga kemampuan untuk
membuat algoritma sebagai desain penyelesaian masalah (problem solution). Algoritma
adalah prosedur selangkah demi selangkah untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Perintah-perintah dalam algoritma harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak ambigu,
cukup detail untuk untuk diimplementasikan, dan diselesaikan dengan jumlah langkah
tertentu/berbatas. Tujuan algoritma adalah untuk mempermudah dalam penulisan kode
program.
Sebagai contoh, berikut adalah solusi suatu permasalahan yang diekpresikan
dalam sebuah algoritma :
Permasalahan : Tulislah sebuah program komputer yang menerima input sisi suatu bangun kubus yang berupa bilangan desimal positif. Program akan menghitung volume dari kubus tersebut berdasarkan input yang diperoleh.
Output program menampilkan nilai sisi kubus beserta volumenya dengan keterangan. Nilai volume kubus berupa bilangan desimal dua angka dibelakang koma.
Contoh tampilan input :
10.25
Contoh tampilan output :
Sisi kubus = 10.5
Volume kubus = 1076.89
Bentuk algoritma ada dua jenis, yakni narasi (narrative description) dan diagram alir (flowchart). Contoh diatas adalah algoritma dalam bentuk narasi. Pseudocode merupakan salah satu cara penulisan algoritme narasi yang baku, dengan tujuan agar ide dan logika algoritme tersebut dapat disampaikan dengan mudah. Berikut adalah contoh algoritma narasi :
ALGORITME 1a. MENJUMLAHKAN DUA BILANGAN BULAT
1. baca dua buah bilangan bulat (misalnya a dan b).
2. jumlahkan dua bilangan tersebut dan simpan hasilnya ke peubah c (c a + b).
3. cetak nilai c.
ALGORITME 1b. MENJUMLAHKAN DUA BILANGAN BULAT
1. baca a dan b.
2. c a + b.
3. cetak nilai c.
Evaluasi : Algoritma 1b diatas berbentuk pseudocode. Berikut contoh lain dari algoritma bentuk narasi
ALGORITME 2. MENENTUKAN STATUS KELULUSAN DARI TIGA NILAI UJIAN
1. baca nilai ujian Nilai1, Nilai2, dan Nilai3.
2. hitung rataan (Nilai1 + Nilai2 + Nilai3) / 3.
3. jika rataan < 50, maka:
cetak 'TIDAK LULUS',
selainnya maka cetak 'LULUS'
Sebagai contoh, berikut adalah solusi suatu permasalahan yang diekpresikan
dalam sebuah algoritma :
Permasalahan : Tulislah sebuah program komputer yang menerima input sisi suatu bangun kubus yang berupa bilangan desimal positif. Program akan menghitung volume dari kubus tersebut berdasarkan input yang diperoleh.
Output program menampilkan nilai sisi kubus beserta volumenya dengan keterangan. Nilai volume kubus berupa bilangan desimal dua angka dibelakang koma.
Contoh tampilan input :
10.25
Contoh tampilan output :
Sisi kubus = 10.5
Volume kubus = 1076.89
Algoritma Volume Kubus
Langkah
1 Menerima input sisi kubus
Langkah
2 Hitung Volume = sisi x sisi x sisi
Langkah
3 Menampilkan output sisi dan volume
Bentuk algoritma ada dua jenis, yakni narasi (narrative description) dan diagram alir (flowchart). Contoh diatas adalah algoritma dalam bentuk narasi. Pseudocode merupakan salah satu cara penulisan algoritme narasi yang baku, dengan tujuan agar ide dan logika algoritme tersebut dapat disampaikan dengan mudah. Berikut adalah contoh algoritma narasi :
ALGORITME 1a. MENJUMLAHKAN DUA BILANGAN BULAT
1. baca dua buah bilangan bulat (misalnya a dan b).
2. jumlahkan dua bilangan tersebut dan simpan hasilnya ke peubah c (c a + b).
3. cetak nilai c.
ALGORITME 1b. MENJUMLAHKAN DUA BILANGAN BULAT
1. baca a dan b.
2. c a + b.
3. cetak nilai c.
Evaluasi : Algoritma 1b diatas berbentuk pseudocode. Berikut contoh lain dari algoritma bentuk narasi
ALGORITME 2. MENENTUKAN STATUS KELULUSAN DARI TIGA NILAI UJIAN
1. baca nilai ujian Nilai1, Nilai2, dan Nilai3.
2. hitung rataan (Nilai1 + Nilai2 + Nilai3) / 3.
3. jika rataan < 50, maka:
cetak 'TIDAK LULUS',
selainnya maka cetak 'LULUS'
Komentar
Posting Komentar