TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membicarakan masalah dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag) dan pandangan hidup bangsa (Weltanschauung). Meskipun, kedua istilah tersebut mengandung muatan filosofis, tetapi Pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Sering berjalannya waktu, Pancasila menghadapi tantangan dengan adanya ideologi asing yang masuk ke Indonesia. Tantangan ideologis ini tentu bukan persoalan mudah dan jika dibiarkan akan mengganggu stabilitas sosial-politik di Indonesia

Paristiyanti, dkk. (2016: 169-170) menjelaskan ada beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat yang muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:

1. Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lainlain. Gaya hidup konsumerisme membuat manusia Indonesia terjebak budaya yang mudah menghambur-hamburkan uang. Monopoli membuat perekonomian nasional dikuasai segelintir orang sehingga pembangunan dan kesejahteraan berjalan tidak merata. Dampak lainnya, tercipta kesenjangan sosial yang lebar di masyarakat antara si kaya dan si miskin.

2. Kedua, komunisme, yaitu sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara. Dominasi negara secara berlebihan membuat kreativitas individu tidak berjalan dan mematikan potensi sektor swasta untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional. Padahal, sektor swasta menjadi salah satu penopang dalam pembangunan dan perekonomian nasional.

Selain tantangan yang bersifat ideologis, Pancasila memiliki beberapa tantangan lain, seperti korupsi dan melemahnya nilai-nilai luhur dalam Pancasila. Penyakit korupsi merupakan budaya yang sudah berkembang sejak zaman sebelum Indonesia merdeka. Pada masa kerajaan, korupsi dilakukan oleh petinggi kerajaan, sedangkan pada zaman penjajahan, sudah mulai berkembang sejak zaman penjajahan Belanda. Adanya korupsi di era sekarang merupakan tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat agar korupsi dapat diberantas sampai ke akar-akarnya dan dihilangkan dari bumi Indonesia. Tentu saja hal ini membutuhkan perjuangan panjang, kerja keras, dan kerja sama semua pihak.

Lunturnya nilai-nilai luhur dalam Pancasila. Dampak negatif globalisasi menggerus nilai asli bangsa Indonesia, seperti budaya gotong royong di masyarakat. Individualisme merebak menggantikan kerja sama dan budaya kolektif yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Budaya jujur juga mulai dirasakan menghilang, sikap plagiarisme dan mencontek yang merupakan tindakan kurang terpuji dan minim kreativitas justru banyak bermunculan di berbagai institusi pendidikan. Menurunnya budaya gotong royong dan kejujuran menandakan ada persoalan serius dalam tubuh bangsa Indonesia yang berdampak kepada kepribadian manusia Indonesia. Nilai Pancasila mulai meredup digantikan dengan nilai lainnya yang jauh dari kekhasan bangsa Indonesia.

Tantangan di atas merupakan persoalan bersama yang membutuhkan solusi dan tindakan nyata. Jika tantangan ideologis dibiarkan, akan membuat manusia Indonesia semakin jauh dari pemahaman dan pengamalan nilai Pancasila. Sementara, tantangan nonideologis, jika dibiarkan maka akan membuat manusia Indonesia kehilangan pegangan dalam menentukan arah kehidupannya.

Tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat terkait dengan aliran ideologi:
KAPITALISME

  • Kebebasan individu dan kepentingan pemilik modal 
  • Negara berperan sedikit dalam kegiatan sosial-politik 
KOMUNISME
  • Kepemilikan modal dikuasai negara
  • Pemerataan kemakmuran 

 

Komentar